LATEST UPDATES

Monday, December 19, 2016

Kronologi Aksi Damai KNPB Mnukwar, 19 Desember 2016



Aksi damai KNPB Mnukwar. Foto: Dok KNPB Mnukwar
Dalam rangka Mendukung Pertemuan MSG, mendesak PBB segera melaksanakan Referendum di seluruh Tanah Papua dan Menolak Trokora (tri komando rakyat) 19 desember 1961, KNPB Mnukwar melakukan aksi turun jalan yang berujung penghadangan di tengah jalan (19 desember 2016) Mnukwar Papua Barat.

Di bawa pengawalan Militan KNPB, mulai keluar dari sekretariat KNPB amban jalur  Gaza pada pukul 08:00, masa aksi di bagi dalam dua kelompok; yang pertama keluar lewat SD Amban dan kelompok yang kedua keluar ke jalan besar lewat Mesjid Amban.
Kelompok masa aksi yang keluar lewat Mesjid, di hadang tepat di samping ujung Mesjid amban. Penghadangan oleh Aparat kepolisian tidak lama, beberapa menit saja dan dibebaskan jalan ke arah kelompok masa aksi yang ke dua yang sedang jalan Turun jalan dari arah Kampus Unipa.
Pukul 09:00, setelah kedua masa aksi KNPB ketemu tepat di depan Mbamar, depan Kampus Unipa, Penghadangan Oleh Puluhan aparat Keamanan lengkap dengan alat perang.
“Dalam Penghadangan tersebut Aparat keamanan menurunkan puluhan polisi lengkap dengan alat perang diantaranya: 2 truck water canon, mobil patroli 4 buah, 1 buah Peti kemas/ container, truk 2 buah, dan sekitar 10 mobil lainnya ”
Negosiator dari KNPB bertemu dengan, aparat keamanan dan memberitahukan kepada aparat keamanan bahwa; Aksi kami adalah aksi damai dan Bermartabat tetapi dari Kepolisian Menolak tidak bisa turun Jalan dengan Alasan:
-      Dalam surat pemberitahuan yang KNPB masukan ke kami tidak ada Jenis Kegiatan. 
-      Surat penolakan sudah kami berikan. 
-      KNPB tidak terdaftar di KESBANGPOL. 
-      Dan Instruksi dari atasan kami bahwa kegiatan aksi ini tidak diadakan.

Mulai dari pukul 09:00 – 10:30, negosiator melakukan penawaran dengan aparat kepolisian agar Masa Aksi bisa melakukan aksi turun jalan, tetapi tetap tidak bisa.
Pada jam 12:00 Masa aksi dari amban masi bertahan di Amban Depan Kampus UNIPA berhadapan dengan Rumah Makan Mbamar, Masi Negesiasi berlanjut masa dari Sowi Tiba di Amban, tempat masa aksi dari amban Berada.
Karena tidak diberikan ruang untuk aksi Turun jalan, Negosiator  dengan Militan KNPB negosiasi dengan polisi untuk menyepakati waktu. Pihak kepolisian memberikan waktu selama 1 jam untuk Orasi Politik di tempat.
Pada pukul 12: 15  masa aksi darahkan untuk duduk ditempat dan melakukan doa singkat yang dipimpin oleh Martinus Manggara, setelahnya dilanjutkan dengan Orasi singkat dari Perwakilan Mahassiswa, dalam oransinya di sampaikan bahwa, kami mahasiswa mendukung penuh pertemuan MSG dan menerima ULMWP sebagai anggota Penuh MSG.
Selanjutnya, perwakilan mahasiswa UNIPA  tersebut menolak Tri komando yang dikamandakan oleh Ir. Soekarno 1961 di Alun-alun djogjakarta, Karena itu merupakan awal pemusnahan etnis orang Papua karena itu merupakan suatu Pelanggaran HAM.
Orasi Kedua dari Ketua KNPB Mnukwar “Alexander Nekenem” dalam orasinya, Hari ini, aksi kami adalah aksi damai, aksi yang sama dilkukan di seluruh Tanah Papua dan Konsulat Indonesia.
Hari ini Kami melakukan aksi yang sama di Mnukwar, tetapi Polisi Menghadang kami. Ini tandanya bahwa TNI Polri Membungkam Ruang demokrasi bagi kami Rakyat West Papua.
Lanjut Alex, Aksi kami hari ini kami mendukung Pertemuan MSG dan mendesak PBB segera melaksanakan Referendum di seluruh Tanah Papua dan Menolak Trokora (tri komando rakyat) 19 desember 1961 yang  merupakan awal pelanggaran terhadap Hak Hidup, hak politik dan aneksasi bangsa  Papua ke dalam indonesia oleh soekarno dengan nafsu kekuasanya.
Selanjutnya Sekretaris KNPB Mnukwar Membacakan Stegmen Politik, dalam pembacan stegment ada 5 poin yang menjadi tuntutan yaitu:
1.   Kami Bangsa Papua Barat Mendesak segera kembalikan hak politik bangsa Papua
2.   Kami Bangsa Papua Barat menyatakan bahwa, kekuasaan Indonesia di West Papua selama 55 tahun adalah Kolonial
3.   Komndao Trikora adalah awal kejahatan yang mengakibatakan Papua Barat Darurat HAM PBB segera mengirim Pelopor khusus PBB di Papua Barat
4.  PBB segera meninjauh kembali Pepera 1969 dan  memberikan Hak penentuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua Barat.
5.  Kami Rakyat Papua Mandukung Penuh ULMWP menjadi anggota penuh MSG Akhir dari pembacaan stegmen, masa aksi membubarkan diri masing-masing

Berikut Beberapa Foto:












Share This :

Post a Comment

 

Top