NEWS. Pada 1 mei 2017 parlemen rakyat daerah mnukwar
(PRD) dan KNPB mnukwar dan melakukan konferensi pers.
Pada jam 7.30wit KNPB Melakukan kerja fisik,
pembersihan jalan dari Reremi Depan SMK 1 Manokwari. Pada jam 09.00wp ada
sekelompok orang yang mengatasnamakan Gerahkan merah putih (GMP) Melakukan
konfoi mulai star dari Amban Bumi marina menuju ke sanggeng putar naik melalui
jalan reremi kembali ke amban atau Bumi marina, mereka berjumlah sekitar 20 –
30 orang, dari mereka ada dari mahasiswa, tukang ojek dan rata – rata orang non
papua.
Pada
12.00wp KNPB Mnukwar selesai kerja bakti di jalan reremi dan melakukan
konferensi Pers dengan media cetak, media online di depan Gubuk Walak reremi
manokwari.
Konferensi
pers ini disampaikan oleh 1. Ketua 1 PRD Mnukwar (Ruben bonai), 2. Ketua knpb
mnukwar alexander nekenem dan 3. Ketua diplomasi KNPB Pusat (Chobabe Wanimbo).
Dalam
konferensi pers ini, Ruben bonai mengatakan, Pada 1 mei 1963 Negara Indonesia
menganeksasi papua kedalam Indonesia, Indonesia sungguh dan sangat menganeksasi
orang asli papua dengan tidak manusiawi akhirnya populasi orang papua semakin
habis sampai saat ini. Negara Indonesia
membatasi kehidupan orang papua bahkan menutup ruang demokrasi untuk
menyampaikan aspirasi orang asli papua. Selanjutnya bonai mengatakan, PRD
Sebagai Wakil rakyat yang dipilih dan diangkat oleh rakyat west papua, Dengan tegas menolak terhadap sekelompok
orang yang mengatasnamakan BMP dan melakukan Konfoi dengan benderah merah putih
di kota manokwari, karena meraka rakyat kecil yang tidak tahu apa-apa, tetapi
ada oknum – oknum yang mengasut sehingga melakukan konfoi sehingga PRD sebagai
penanggung jawab politik diwilayah mnukwar mengutuk keras kepada oknum – oknum yang
mengasut orang sehingga bisa melakukan konfoi tadi.
Selanjutnya,
Ruben bonai menambahkan kami mengutuk keras segalah bentuk apapun yang dibuat
dan dilakukan oleh Negara Indonesia diatas tanah papua dan kami meminta yaitu
cita – cita bangsa west papua sebagai suatu bangsa yang sama dengan Negara
Indonesia yaitu menjadi bangsa west papua menjadi bangsa yang merdeka dan
berdaulat diatas tanah kami west papua.
Kami
rakyat west papua melalui PRD Mnukwar memninta Hak kami yang dirampas oleh NKRI
melalui Aneksasi 1 Mei 1963 dan PEPERA 1969, segerah PBB Di tinjahu dan segerah
melakukan Penentuan Nasib sendiri ditanah papua (Referendum) ulang di tanah
papua.
Ketua
1 PRD Mnukwar manambahkan juga bahwa Kami mendukung penuh terhadap pendukung –
pendukung internasional melalui Lembaga, pemerintah dan masyarakat
internasional yang selalu mendorong aspirasi orang papua ke PBB dan Memintah memberikan
Hak kami untuk menentukan nasib kami bangsa west papua, kami sebagai lembaga
politik rakyat daerah mnukwar sampaikan kepada dunia interasional bahwa jumlah
populasi penduduk orang asli papua sedang punah dan habis oleh karena itu kami
memita dukunggan suara dunia internasional untuk menentukan nasib sendiri bagi
bangsa west papua.
Ketua
KNPB MNUKWAR, Alexander Nekenem, Pada 1 mei 1963 merupakan sejarah, orang papua
mulai dibantai dan memaksakan orang asli papua untuk bergabung dengan
Indonesia, 1 Mei 1963 merupakan awal
mulainya Pemusnahan Etnis Orang Asli papua (Melanesia Barat) diatas tanahnya
sendiri. Negara Indonesia bersama Negara kapitalis Asing Amerika dan Belada merupakan
Negara yang terlibat yang mengorbankan kami orang asli papua.
Belanda
Salah satu negara yang mendidik orang papua menjadi satu Negara namun kembali mengkianati orang asli papua sehingga gagal
dalam mengdeklonisasi papua ke PBB, Mereka
Amerika, PBB, Belanda Dan Indnesia, membuat perjanjian new york
agreemen.
Berdasarkan
perjanjian New York Agreemen, Trikora mulai Masuk ke papua pada 1 Mei 1963,
Trikora Dikomandoi oleh Ir. Sukarnao bahwa papua dicablok masuk NKRI, merampas paua, aneksasi papua ke
tanggang Indonesia. Mulai 1 mei 1963
papua didiskriminasikan mulai dari berbagai segi sampai pemusnahan etnis orang
papua.
Kami
rakyat west papua melalui KNPB Mnukwar , memprotes dan Menolak tegas bahwa 1
mei 1963 merupakan sejarah pelanggaran Ham Besar terhadap bangsa papua. 1 mei 1963
merupakan awal Diskriminasi, genosida atau awal pemusnaan orang asli papua,
shingga kami mengutuk keras kepada Negara Kapitalis amerika, Belanda dan
Koloial Indonesia dalam tindakan meraka kepada orang papua. Kami rakyat west
papua meminta kepada PBB Bahwa 1Mei 1963
Sebagai Pelanggaran Ham terbesar di papua.
Terkait
sekelompok orang yang membawa benderah merah putih dan komfoi di manokwari
tadi, Nekenem Mengatakan, Komfoi dengan bendarah merah putih tadi adalah Tindakan
yang memanipulasi sejarah Aneksasi Bangsa papua atau membolak – balik fakta
sehingga kami menggutuk keras kepada orang – orang yang sedang memanipulasi
sejarah itu. Kata (Nekenem). Indonesia
mengklaim papua bagian dari NKRI adalah salah dan tidak berdasarkan sejarah,
sebenarnya Indonesia merdeka dari cabang sampai Amboina papua tidak termasuk.
Negara
indonesia dibawah keperesidenan jokowi harus segerah bertanggung jawab bahwa 1
mei 1963 merupakan hari awalnya pemusnahan etnis orang papua atau awal
pelanggaran ham di papua dan indonesia mampu untuk mampu menjawab diskriminasi rasial yang terjadi di papua yang dimulai dari tahun
1963 – sekarang 2017 ini presiden mampu untuk menjawab kepada dunia dan orang
asli papua.
Selanjutnya,
Ketua Komisariat Diplomasi Pusat (Chobabe Wanimbo) Menambahkan bahwa, 1mei 1963
Indonesia masuk di west papua merupakan awal dimana, Inonesia Melakukan
Pembantaian, pembunuhan, pemerkosaan dan kekerasan lainya yang terjadi di
seluruh tanah papua. Orang papua merasa keberadaan Indonesia di teritori west
papua adalah ILEGAL, Kata Wanimbo, Kepentinggan Amerika, kepentinggan Belanda,
kepentinggan Indonesia dan sekutunya untuk menguasai tanah dan Alam kekayaan
papua, sudah jelas – jelas Ali Murtopo kepala kopasus mengatakan bahwa,
Indonesia tidak membutuhkan manusia papua tetapi Indonesia membutuhkan Emas
Papua.Hal membuktikan bahwa keberadaan
indonsia di papua tidak membutuhkan orang papua tetapi akan memusnakan
orang papua yang ada di seluruh tanah papua. Kami menegaskan kepada dunia
internasioanal membawa proses masalah Papua untuk menentukan nasib sendiri bagi
bangsa papua ke PBB. Tidak ada akhirnya bagi orang papua jika Indonesia masi
ada di tanah papua, kami bangsa papua akan
punah habis. Hanya akhirnya ada pembebasan (Merdeka).
Kata
Chobabe, Pemerintah Jokowi jangan hanya menjanjikan Rakyat papua sebagai slogan
untuk menyelesaikan persoalan papua tapi pemerintah jokowi harus membuka diri
dan memberikan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa papua melalui
Referendum, itu solusi demokratis. Hari ini KNPB Melakukan kegiatan dan
beberapa daerah KNPB ditangkap dan dipenjarahkan Tetapi hari ini juga Barisan
Merah putih (BMP) Melakukan kegiatan polisi tidak ditindak tegas, bagaimana
Indonesia bias mengaku diri Negara demokrasi ?...... tidak ada keadilan untuk
orang papua. Indonesia mengakui 1Mei hari integrasi papua ke Indonesia tapi
orang papua mengatakan keberadaan Indonesia di papua adalah ILEGAL dan tidak
sah, Tetap kami kutuk Negarah Indonesia yang merajalelah di tanah papua. Rakyat
west papua hari ini minta hanya satu segerah mengembalikan Hak kami untuk
menentukan nasib kami bangsa papua melalui mekanisme Referendum.
Wanibo
mengatakan, kepada Polda Papua barat, Pangdam Ppapua barat dan Polda papua
bahwa, Jangan Melakukan Arogan atau penangkapan dengan tidak berdasarkan aturan
yang berlaku di Negara ini, Stop melakukan penangkapan dan segerah bebaskan
semua tahanan politik yang ada di teritori west papua. Jika masi saja
penangkapan maupun penahanan maka, Keberadahan Indonesia di tanah Papua Ilegal dan
kami kutuk semua tindakan itu, Kata Chobabe w. KNPB Mnukwar (Mb)
FOTO KNPB MNUKWAR, GERAKAN MERAH PUTIH (GMP) KOMFOI 1 MEI 2017
Post a Comment